Perselisihan antara Palestina dan Israel dimulai pada awal abad ke-20

Perang antara Palestina dan Israel adalah konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade di Timur Tengah. Konflik ini berakar dari perselisihan teritorial dan agama antara kedua pihak, yang berdampak pada kehidupan jutaan orang di wilayah tersebut.Perselisihan antara Palestina dan Israel dimulai pada awal abad ke-20, ketika Zionisme, gerakan nasional Yahudi, mulai berkembang dengan tujuan mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina. Pada saat itu, wilayah Palestina masih menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah.
Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Kesultanan Utsmaniyah runtuh dan wilayah Palestina jatuh ke tangan Inggris sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa. Pada saat yang sama, imigrasi Yahudi ke Palestina semakin meningkat, memicu ketegangan dengan masyarakat Arab setempat yang merasa terancam oleh kehadiran Yahudi.
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu negara Yahudi dan negara Arab. Namun, proposal ini ditolak oleh pihak Arab, yang merasa bahwa pembagian tersebut tidak adil dan merugikan mereka.
Pada tahun 1948, negara Israel secara resmi didirikan, dan segera setelah itu, negara-negara Arab sekitarnya, seperti Mesir, Yordania, Suriah, dan Irak, melancarkan serangan militer terhadap Israel. Perang ini dikenal sebagai Perang Arab-Israel pertama.
Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel, yang berhasil memperluas wilayahnya di Palestina. Sebagai akibatnya, sekitar 700.000 orang Palestina mengungsi atau diusir dari rumah mereka dan menjadi pengungsi.
Konflik antara Palestina dan Israel terus berlanjut selama beberapa dekade, dengan serangkaian perang dan kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Salah satu puncaknya adalah Perang Enam Hari pada tahun 1967, di mana Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur dari Yordania dan Mesir.
Pada tahun 1993, diadakan perjanjian perdamaian Oslo antara Israel dan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional. Namun, upaya-upaya untuk mencapai penyelesaian damai yang berkelanjutan terus berjalan lambat dan sering kali terhenti.
Konflik ini telah menelan banyak korban jiwa dan menderita bagi kedua belah pihak. Masyarakat internasional terus berupaya untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik ini, termasuk melalui negosiasi damai dan pendirian negara Palestina yang merdeka.
Baca: Fenomena Viral: Munculnya Aplikasi Penghasil Uang di Tengah Pandemi
Namun, hingga saat ini, konflik antara Palestina dan Israel masih berlanjut, dengan serangkaian serangan dan kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Upaya-upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan terus berlanjut, dengan harapan bahwa suatu hari nanti kedua pihak dapat hidup berdampingan dalam perdamaian dan keadilan.