Gen Z dan Milenial Jarang Angkat Telpon, Apa Sebabnya?

Batiwakkal – Pernahkah Anda mencoba menelepon seorang teman atau anggota keluarga dari generasi Gen Z atau milenial, hanya untuk berakhir dengan panggilan tak terjawab? Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan tanda dari perubahan kebiasaan komunikasi yang signifikan di era digital ini. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan generasi muda ini jarang mengangkat telepon?
Salah satu alasan utama adalah perubahan teknologi. Generasi ini tumbuh di tengah-tengah ledakan teknologi yang menyediakan berbagai alternatif komunikasi selain telepon suara. Pesan teks, aplikasi perpesanan instan seperti WhatsApp, dan platform media sosial seperti Instagram dan Twitter atau X menjadi pilihan utama mereka untuk berkomunikasi karena lebih praktis dan efisien.
Gen Z dan milenial cenderung lebih memilih komunikasi asinkron—komunikasi yang tidak membutuhkan respons instan. Mengirim pesan teks atau chat memungkinkan mereka untuk merespons ketika mereka punya waktu luang, tanpa tekanan harus menjawab seketika, seperti saat menerima telepon.
Bagi sebagian orang, menerima telepon bisa menyebabkan kecemasan atau ketidaknyamanan. Faktor ini, yang sering disebut dengan “telephonophobia,” lebih umum ditemukan di kalangan generasi muda. Mereka merasa lebih nyaman dengan komunikasi yang memberi mereka waktu untuk berpikir dan merespons dengan tenang.
Komunikasi teks memungkinkan mereka untuk tetap mengontrol waktu dan agenda mereka. Mereka dapat menjawab pesan di sela-sela aktivitas lain tanpa perlu menghentikan pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakukan, berbeda dengan panggilan telepon yang membutuhkan perhatian penuh dan sering kali tidak terduga.
Budaya komunikasi juga telah mengalami perubahan. Pada era orang tua mereka, mengangkat telepon adalah hal biasa dan wajar. Namun, bagi generasi yang lebih muda, mengirim pesan teks atau menggunakan emoji menjadi bahasa sehari-hari yang lebih ekspresif dan sesuai dengan gaya hidup mereka.
Generasi Z (Gen Z) dan Milenial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari era digital. Mereka tumbuh bersama teknologi yang berkembang pesat, sehingga cara berkomunikasi mereka juga berubah. Salah satu perubahan yang mencolok adalah jarangnya mereka mengangkat telepon.
Yang Bisa Menjadi Alasan Utama Gen Z dan Milenial Jarang Angkat Telpon
1. Kenyamanan Berkomunikasi Tertulis: Gen Z dan Milenial lebih suka berkomunikasi melalui teks atau pesan instan karena lebih nyaman dan fleksibel.
2. Kehadiran Media Sosial: Platform media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook memungkinkan mereka berkomunikasi tanpa harus berbicara langsung.
3. Privasi dan Kontrol: Berkomunikasi secara tertulis memberikan mereka kontrol penuh atas percakapan dan privasi.
4. Kemudahan Mengabaikan: Mereka dapat dengan mudah mengabaikan panggilan yang tidak diinginkan tanpa merasa bersalah.
Psikologi di Balik Perilaku Gen Z dan Milenial Jarang Angkat Telpon
1. Ketakutan Berbicara: Beberapa Gen Z dan Milenial mengalami kecemasan atau takut berbicara di telepon karena merasa tidak nyaman atau takut salah berbicara.
2. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan pada perangkat digital membuat mereka lebih suka berinteraksi melalui layar.
3. Persepsi Waktu: Mereka mungkin merasa bahwa berbicara di telepon membuang waktu karena tidak dapat melakukan aktivitas lain secara bersamaan.
Jarangnya Gen Z dan milenial mengangkat telepon bukan berarti mereka tidak ingin berkomunikasi, melainkan mereka lebih memilih cara yang menurut mereka lebih efisien dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Pemahaman tentang perubahan ini bisa membantu generasi sebelumnya untuk lebih beradaptasi dan berkomunikasi dengan lebih efektif.